Dkipos.com -Organisasi Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB JAYA), Lapor Jaksa Agung Republik Indonesia, Dugaan Proyek Irigasi gantung Rp. 116 miliaran mangkat Di wilayah Desa Bandar Anom Kabupaten Mesuji Lampung

Menyampaikan temuan langsung bersama masyarakat setempat melalui pengeras suara agar public melihat ada Mega proyek yang diduga gagal sehingga menelan ratusan miliar rugikan Negara serta petani setempat.

Berkaitan hal itu Ketua Grib Jaya Mesuji Apri Susanto S.Pd,SH dan Masyarakat yang terdampak proyek tersebut, meminta kepada Aparat Penegak Hukum seperti Kejari Mesuji, Kejati Lampung, Kejagung Republik Indonesia untuk mengusut tuntas dugaan Korupsi Irigasi gantung tersebut.

Karena diketahui sebelumnya pekerjaan itu, ternyata dibuat Tahun 2020, sampai saat ini belum berfungsi atau bermanfaat bagi masyarakat bahkan sebaliknya menjadi penghalang utama saat petani sawa beraktivitas saat bertani padi tegas Apri

Demi masyarakat Mesuji secara langsung GRIB JAYA sampaikan keluhan masyarakat melalui pengeras suara diselah kunjungan kegiatan sosial organisasi di Desa Bandar Anom Mesuji Lampung.

Terpisah B (61) Warga setempat mengatakan dibangunnya irigasi gantung ini bukan menguntungkan, bahkan sangat merugikan masyarakat bandar anom, sudah tidak berfungsi malah tanah serta jalan usaha tani menjadi korban katanya.

Lanjut warga sebab Irigasi gantung tersebut dibangun di jalan jalan usaha tani sehingga secara otomatis jalan yang dulu lebar sekarang menyempit sehingga mengangkut padi hasil panen terhambat.

Harapan masyarakat pemerintah harus ada perhatian khusus terkait infrastruktur irigasi di Desa Bamdar Anom ini, karena ketika petani dipersulit sudah dipastikan kerugian negara tidak bisa dihindari lagi, sejak ada bangunan tersebut penderitaan kami menjadi bertambah saat beraktivitas tutur warga

Wahyuddin Kades bandar anom mengapresiasi gerakan organisasi GRIB JAYA Mesuji kunjungi Desanya demi memperjuangkan serta mencari solusi penderitaan masyarakat petani sejak irigasi gantung itu di bangun ujarnya

Semua keluhan masyarakat, itu sangat benar dan dampak dari Infrastruktur Irigasi Gantung tersebut memang menjadi masalah utama, seperti menjadi sarang tikus, sarang nyamuk menghalangi saat beraktivitas, tanah warga terkikis serta lebih anehnya lagi di bangun di atas jalan usaha tani bahkan menutupi rumah warga, biar lebih pasti siapapun boleh lihat ke Desa Bandar Anom.

Harapan Kades agar Presiden Ir. Joko Widodo memberi solusi yang tepat agar petani bandar Anom merasakan manfaat dari sebuah pembangunan untuk petani padi tutup Wahyuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *