Mesuji Darurat Kafe “esek-esek” dan berkedok warung remang-remang di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera, Mesuji, Lampung, makin merajalela.
Saat ini, banyak berdiri bangunan semi permanen di Jalintim Km 160- Km186 yang diduga menjadi tempat bisnis prostitusi terselubung seolah-olah Pemerintah Daerah Tutup mata.
Secara geografis wilayah tersebut masuk di Bumi Ragab Begawe Caram Kabupaten Mesuji Lampung.
Pantauan di lapangan, tempat tersebut nampak seperti hotel, Kafe, rumah biasa. Didepannya juga ada sebuah warung yang melekat dengan rumah.
Itu tidak ada yang salah jika dilihat dari depan, tapi jika dilihat kedalam disuguhkan bilik-bilik kamar yang menjadi pemuas sahwat lelaki hidung belang.
“Tempat tersebut bisa dikatakan lokasi terselubung kegiatan yang berbau prostitusi untuk menghasilkan rupiah jutaan dalam semalam
Tidak satupun Institusi atau pemerintah, maupun petugas membatasi atau menutup maraknya prostitusi di Mesuji ini,” ucap Yuda
Harapan warga sekitar berharap pemerintah buat aturan yang membatasi ruang gerak agar mengurangi kejadian kejadian kriminalisasi karena usaha seperti itu yang enggan disebutkan identitasnya, Minggu Malam (2/10/2023) malam.
JM (21), salah seorang Pekerja Seks Komersil (PSK) Di Kafe W mengatakan, dirinya merasa aman di warung remang-remang tersebut karena hampir tidak pernah dirazia dan di lindungi oleh oknum oknum kuat
Ia mengaku sudah 5 tahun berada di warung tersebut, saya aman-aman saja ujarnya.
“Baru Tiga tahun saya disini. Nyasar saya sampai sini,” terang wanita kelahiran Lampung Timur itu.
Sikon petani singkong berharap dibersihkan oleh pemerintah Daerah dengan adanya usah remang-remang kejahatan kriminalisasi akan berpotensi
Terpisah pemilik kafe “cape aja wartawan nulis berita kalau saya sudah di jaga orang yang kuat jadi gak bakalan di rajiah tutur karena sudah ada jatah semua
Dan dalam satu malam dia mengaku pendapatnya mencapai Rp jutaan. (Tim)